Perang Dunia Ke 3 Dimulai
PERAN ORGANISASI TERORIS
Kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda masih menjadi ancaman signifikan di Timur Tengah. Meskipun beberapa dari kelompok ini telah dilemahkan, ancaman mereka masih ada, terutama dalam menciptakan instabilitas di kawasan. Jika kelompok teroris kembali menguat dan melancarkan serangan berskala besar, ini dapat memicu intervensi militer global yang lebih besar. Dalam situasi ini, keterlibatan banyak negara dapat memperbesar risiko konflik meluas.
INSTABILITAS POLITIK DAN EKONOMI GLOBAL
Konflik di Timur Tengah tidak hanya berdampak pada kawasan tersebut, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan politik dan ekonomi global. Sebagai wilayah strategis dalam perdagangan minyak dunia, konflik yang terus berlarut-larut dapat mengguncang ekonomi global dan menciptakan ketegangan antar negara. Dalam kondisi seperti ini, perang besar bisa menjadi kenyataan jika ketegangan ekonomi dan politik tidak segera diredam.
Pecahnya Perang Dunia 1 pada 28 Juli 1914
©2022 Merdeka.com/id.wikipedia.org
Pada tanggal 28 Juli, konflik ini dimulai dengan invasi Serbia oleh Austria-Hongaria diikuti invasi Jerman ke Belgia, Luksemburg, dan Perancis, dan serangan Rusia ke Jerman.
Kekaisaran Jerman melakukan mobilisasi pada tanggal 30 Juli 1914 dan menerapkan rencana Schlieffen, yang berupa invasi ke Prancis secara cepat untuk mengalahkan Angkatan Darat Perancis. Serangan itu kemudian berlanjut ke Rusia.
Kabinet Perancis tidak ingin mengambil terlalu mengambil risiko. Mereka memerintahkan tentaranya mundur 10 km dari perbatasan untuk menghindari insiden apapun. Prancis baru bisa melakukan mobilisasi pada tanggal 2 Agustus 1914, pada saat Jerman menyerbu Belgia dan menyerang tentara Prancis.
Pada hari itu, Jerman menyatakan perang terhadap Rusia dan pada tanggal 4 Agustus 1914, Britania Raya menyatakan perang terhadap Jerman.
Jerman yang merupakan kekuatan besar pada Perang Dunia 1 mendukung serangan yang dilakukan oleh Austria-Hongaria ke Serbia. Meskipun begitu, Jerman mengharapkan Austria-Hongaria untuk membantunya dan mengarahkan sebagian besar tentaranya ke Rusia. Dengan begitu, Jerman bisa menangani Perancis.
Austria-Hongaria kemudian membagi pasukan Angkatan Daratnya menjadi dua bagian yaitu front Rusia dan front Serbia.
Perang berkecamuk panjang. Perang Dunia 1 menggunakan berbagai strategi peperangan mulai dari membuat sebuah parit, hingga penggunaan senjata yang mematikan. Salah satu senjata Jerman yang hingga sekarang dikenal sebagai senjata yang sangat menakutkan adalah gas beracun.
Perang tersebut juga terjadi di laut. Hal ini karena Kekaisaran Jerman memiliki kapal jelajah yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa di antaranya digunakan untuk menyerang kapal dagang Sekutu. Hal itu membuat Angkatan laut Kerajaan Britania Raya memburu mereka.
Demikian adalah peristiwa 28 Juli 1914 yang merupakan peristiwa yang menandai dimulainya Perang Dunia 1. Peristiwa ini tentu bukanlah peristiwa yang mengenakkan. Akan tetapi Perang Dunia 1 adalah fakta sejarah yang harus diketahui oleh orang pada masa sekarang.
Ini bisa menjadi pelajaran yang baik bagi generasi sekarang supaya peristiwa yang kelam pada masa lalu tidak kembali terulang pada masa sekarang.
©2022 Merdeka.com/id.wikipedia.org (mdk/mff)
Salah satu tanda dari kiamat adalah terjadinya Al Malhamah Al Kubra, pertempuran besar sebelum kemunculan Imam Mahdi. Peperangan tersebut menjadi detik-detik yang menakutkan.
Ada yang mengaitkan Al Malhamah Al Kubra dengan perang dunia ke 3 yang dikhawatirkan akan terjadi sebab konflik antar-negara saat ini. Lantas, apakah perang tersebut ini bisa dikatakan menjadi tanda kiamat?
DUKUNGAN DARI BLOK-BLOK INTERNASIONAL
Sistem aliansi internasional juga memainkan peran penting dalam kemungkinan terjadinya Perang Dunia ke-3. Negara-negara di Timur Tengah memiliki aliansi dengan kekuatan besar dunia. Sebagai contoh, Israel didukung oleh Amerika Serikat, sementara Iran memiliki hubungan erat dengan Rusia. Jika konflik antara negara-negara Timur Tengah mencapai titik kritis, blok-blok internasional ini bisa saling berhadapan secara langsung, memperbesar potensi perang global.
Video: AS Akan Kirim Bantuan Militer ke Ukraina Sebelum Januari 2025
Merdeka.com - Sekitar satu abad yang lalu, dunia digemparkan dengan peristiwa sejarah besar yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah manusia. Saat itu tepat pada 28 Juli tahun 1914, pecah peristiwa Perang Dunia 1 (PD 1). Sebuah peperangan antar bangsa yang melibatkan banyak negara dan menimbulkan banyak korban.
Peristiwa PD 1 adalah salah satu peristiwa sejarah yang sangat penting untuk diketahui. Pasalnya, peristiwa sejarah yang selalu menyisakan luka berat bagi para korban itu bisa memberikan pelajaran yang sangat banyak bagi masyarakat sekarang supaya tidak mengulangi lagi peristiwa kelam tersebut.
Maka dari itu, berikut rangkuman peristiwa 28 Juli sebagai tanggal di mana Perang Dunia 1 dimulai. Hal ini dilakukan supaya generasi sekarang tidak melupakan diri terhadap sejarah dan bisa mengambil hikmah dari peristiwa sejarah.
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
Apa yang terjadi pada tanggal 24 April 1915? Pada malam tanggal 24–25 April 1915, dalam gelombang pertama, 235 hingga 270 pemimpin Armenia di Konstantinopel, pendeta, dokter, editor, jurnalis, pengacara, guru, politisi, dan lainnya ditangkap atas instruksi Kementerian Dalam Negeri.
Apa yang terjadi pada 29 Juli 1921? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
Apa yang hilang di Perang Dunia I? Menurut Stephen Schwartz, senjata nuklir ini adalah warisan dari perang dingin.
Kapan Pertempuran Marne Pertama dimulai? Pada tanggal 6 September 1914, sekitar 30 mil timur laut Paris, Angkatan Darat ke-6 Prancis di bawah komando Jenderal Michel-Joseph Manoury menyerang sayap kanan Angkatan Darat ke-1 Jerman, sehingga memulai Pertempuran Marne Pertama yang menentukan di akhir bulan pertama Perang Dunia I.
Kapan peristiwa ini terjadi? Berdasarkan informasi dari warga sekitar, peristiwa itu terjadi Selasa (25/7) pagi.
PERSETERUAN SEKERETARIAN DAN AGAMA
Konflik di Timur Tengah sering kali dipicu oleh perseteruan sektarian antara kelompok Sunni dan Syiah. Negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran, yang mewakili dua kutub sekte ini, sering kali terlibat dalam perang proxy di berbagai wilayah, seperti Yaman dan Suriah. Perseteruan ini tidak hanya terbatas di Timur Tengah, tetapi juga dapat meluas ke negara-negara lain dengan populasi Muslim yang besar. Jika konflik ini tidak diredam, ada potensi besar terjadi eskalasi yang melibatkan negara-negara lain.
Perang Dunia ke 3 jadi Tanda Akhir Zaman?
Menurut Buya Yahya, perang bisa terjadi kapan saja, tapi tidak lantas dijadikan sebagai tanda kiamat atau Al Marhalah Al Kubro. Tidak semua tanda kiamat akan dialami oleh manusia. Tugas manusia hanyalah meyakini datangnya hari kiamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan menghubungkan kejadian hari ini dengan ayat. Kalau menduga, mungkin iya tapi jangan dipastikan 'oh itu ayat ini-ini'. Mengilmiah-ilmiahkan, menghubung-hubungkan tapi kita bukan ahlinya itu bermasalah," kata Buya Yahya dalam You Tube Buya Yahya.
Buya Yahya mengatakan, tidak semua bisa dihubungkan dengan hari kiamat. Ada beberapa tanda kiamat besar lainnya yang akan terjadi di antaranya keluarnya dajjal, keluarnya ya'juj wa ma'juj, hadirnya imam mahdi, hilangnya mushaf Al-quran, penghancuran ka'bah, munculnya dabbah yaitu binatang yang bisa berbicara, terbitnya matahari dari barat, keluarnya dukhan, terjadinya tiga gerhana, dan keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke Syam.
Al Malhamah Al Kubro merupakan perang antara Al-Mahdi dan Eropa Romawi yang melibatkan 960.000 pasukan. Menurut buku Ensiklopedia Kiamat oleh Tim GIP, dalam perang ini, kaum muslimin akan meraih kemenangan dan bergerak ke konstantinopel untuk merebutnya. Perang akhir zaman ini terjadi sebelum munculnya dajjal.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَل
"Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, 'pundaknya.' Kemudian bersabda, "Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar. (HR. Abu Daud)
Menurut buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat oleh Ust Khalilurrahman El-Mahfani, dalam peperangan ini, kedua belah pihak tidak lagi menggunakan senjata canggih, namun hanya pedang, tombak, dan senjata sebagai mana yang digunakan pada abad pertengahan. Disebutkan bahwa perang dipimpin langsung oleh Imam Mahdi, sementara aliansi bangsa Eropa dipimpin oleh seorang panglima andalan mereka yang didukung oleh kaki tangan dajjal.
Sebuah hadits riwayat muslim mengatakan, Al Malhamah Al Kubra kan terjadi selama 4 hari (babak) berturut-turut. 1/3 kaum muslimin melarikan diri dari pertempuran, 1/3 lagi mati syahid, dan 1/3 sisanya mendapatkan kemenangan.
Saat perang itu meletus, kekuatan legim kaum muslimin berpusat di Damaskus, di sebuah tempat bernama al-Ghauthah. Ketika itu, mereka adalah pasukan terbaik di muka bumi. Allah memenangkan mereka atas bangsa Romawi.
Jumlah korban yang berjatuhan akibat pertempuran ini begitu besar. Dalam satu sumber, perbandingan sekitar 5 juta: 100. Angka ini berbeda-beda antara satu sumber dan lainnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perang dunia ketiga tidak bisa dikatakan sebagai tanda-tanda kiamat. Tugas umat muslim adalah meyakini datangnya hari kiamat dan tidak mengaitkan satu kejadian dengan hari akhir tersebut.
Berbagai prediksi kapan dimulainya Perang Dunia III telah bermunculan. Ukraina sebut Perang Dunia III telah dimulai, sedangkan AS memprediksi perang global bisa terjadi tahun 2027. Foto/Infografis Mail Online
- Para pemimpin global telah memperingatkan bahwa situasi saat ini sudah di ambang
Perang global semacam itu mencemaskan karena berpotensi melibatkan senjata nuklir, yang berarti mengarah pada pemusnahan umat manusia.
Perang Dunia III adalah istilah yang merujuk pada sebuah konflik militer hipotetis skala besar ketiga di seluruh dunia setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Konflik global semacam itu dibayangkan sebagai perang yang melibatkan banyak negara dan kekuatan militer terkemuka, dengan potensi dampak yang sangat luas dan merusak bagi peradaban manusia.
Ada lima krisis atau konflik di berbagai belahan dunia saat ini yang berpotensi menyulut pecahnya Perang Dunia III.
Kelimanya adalah: 1. Krisis Ukraina (perang Rusia dan Ukraina dengan sokongan NATO). 2. Krisis Selat Taiwan (potensi China menginvasi Taiwan, dengan Taipei didukung Amerika Serikat dan sekutunya). 3 Krisis Laut China Selatan (potensi China perang melawan Filipina, dengan Manila didukung Amerika Serikat dan sekutunya). 4. Krisis Semenanjung Korea (potensi perang Korea Utara dengan Korea Selatan, dengan Seoul didukung Amerika Serikat dan sekutunya). 5 Krisis Timur Tengah (potensi perang Iran dengan Israel, dengan Tel Aviv didukung Amerika Serikat dan sekutunya).
Ukraina Sebut Perang Dunia III Sudah Dimulai
Pada September 2023, Ketua Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan Perang Dunia III telah dimulai dan sedang berlangsung.
Klaimnya ini merujuk pada perang Moskow-Kyiv yang dia sebut telah melibatkan negara-negara jauh di luar kawasan.
Berbicara di Kyiv Security Forum, Danilov saat itu berpendapat bahwa NATO membutuhkan Ukraina sebagai anggota, karena gejolak global akan terus berlanjut.
Halo Sahabat Minjend!
Pernahkah Sahabat Minjend mendengar tentang kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ke-3? Topik ini sering menjadi perbincangan hangat di berbagai media dan forum internasional. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu Perang Dunia Ke-3, faktor-faktor yang bisa memicunya, dan bagaimana kita bisa mempersiapkan diri.
Prediksi Kapan Perang Dunia III Dimulai
KEMUNGKINAN KETERLIBATAN MILITER NUKLIR
Salah satu faktor paling mengkhawatirkan yang dapat memicu Perang Dunia ke-3 adalah keterlibatan negara-negara dengan kekuatan militer nuklir dalam konflik di Timur Tengah. Iran, sebagai salah satu negara di kawasan tersebut, memiliki program nuklir yang kontroversial. Jika negara-negara besar seperti Amerika Serikat atau Israel melihat Iran sebagai ancaman langsung, tindakan militer untuk mencegah perkembangan nuklir bisa memicu reaksi berantai yang berujung pada eskalasi global.
Potensi konflik di Timur Tengah untuk memicu Perang Dunia ke-3 bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Dengan kompleksitas geopolitik, kepentingan ekonomi, dan perseteruan sektarian, wilayah ini selalu berada di pusat perhatian internasional. Untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, dibutuhkan diplomasi yang efektif serta keterlibatan komunitas internasional untuk menciptakan solusi damai yang berkelanjutan. Hanya dengan cara ini kita bisa menghindari risiko konflik global yang lebih besar.
All Channels MARKET NEWS ENTREPRENEUR SHARIA TECH LIFESTYLE OPINI MY MONEY CUAP CUAP CUAN RESEARCH
All Article Types Artikel Foto Video Infografis