Turnover Rate Yang Baik

Turnover Rate Yang Baik

Berikan perhatian terhadap engagement karyawan

Sangat penting untuk memantau engagement karyawan karena engagement karyawan yang tinggi dapat menekan laju employee turnover. Engagement dipengaruhi oleh beberapa hal, tapi faktor pendukung terbesarnya adalah hubungan antara karyawan dengan manajernya. Selain itu, survei tentang engagement karyawan dan focus group discussion adalah langkah sempurna untuk memulai; memberi kesempatan kepada pihak manajemen untuk mengevaluasi hasilnya dan memberikan aksi nyata.

Fokus ke onboarding

Onboarding adalah perkenalan pertama karyawan baru terhadap budaya perusahaan. Jika sudah terjadi hal-hal tidak menyenangkan ketika onboarding, sulit untuk melupakannya. Jika impresi pertama mereka terhadap perusahaan sudah negatif, maka kemungkinan mereka akan mencari opportunity baru dalam masa jabatan mereka bisa menjadi dua kali lipat. Baik untuk bisnis dengan sistem kerja remote atau WFO, teknologi juga bisa menjadi pendukung untuk memberikan kesan baik pada proses onboarding. Worxspace bisa menjadi aplikasi pilihan yang direkomendasikan untuk meningkatkan engagement karyawan, seperti fitur employee greeting yang bisa dimanfaatkan untuk penyampaian informasi dan untuk interaksi seperti mengucapkan penyambutan untuk karyawan baru maupun karyawan berulang tahun.

Menjabarkan dan mengembangkan budaya korporat

Budaya korporat bisa berarti banyak hal, tapi umumnya merujuk ke sikap dan kepercayaan yang menjabarkan sebuah tempat kerja dan mempengaruhi pengalaman karyawan. Budaya berperan penting mendukung seberapa besar karyawan menikmati pekerjaan mereka. Sehingga, hal yang paling penting adalah jujur dan mengkomunikasikan secara terbuka tentang budaya perusahaan apa adanya kepada karyawan baru dan lama.

Menawarkan fleksibilitas kerja

Para karyawan semakin peduli dengan fleksibilitas kerja, sehingga memberikan mereka beberapa aspek yang fleksibel dan toleransi dapat menaikkan retensi. Fleksibilitas bisa termasuk dalam hal waktu dan pembagian kerja. Selain itu bisa juga fleksibilitas tempat kerja semisal separuh minggu WFO dan separuhnya lagi bisa WFH, dan fleksibilitas lainnya.

How to calculate the employee turnover rate

The definition of ‘Employee’ may feel a bit unnecessary but is justified. Let me give an example to explain this.

At the start of a quarter, there were 100 employees. During this quarter, 5 employees left, and 10 joined. At the end of this period, there are 105 people working in the organization. Calculate turnover for this quarter.

The question now is, do we include everyone in our turnover rate denominator, or do we only include the existing employees (thereby excluding hires)?

This stresses the importance of making a clear distinction between Employees, Hires, and Terminations. These are three different groups with three different metrics. Hires are people who joined the company during the given period – and they should be treated as such as we have a separate set of metrics for them.

To illustrate this, hires are part of the hiring rate for the period. In case of early departure, they are included in a 90-day turnover metric, and in the 1st Year Turnover Rate. So, we should make a clear distinction between our hires and employees.

When we look back at our example, we see that we had 100 employees, five terminations, and ten hires. This means that the turnover in our example above is 5%, as five out of a hundred left the company.

This brings us to the turnover rate formula that we recommend for use.

This approach is in line with the description given in ISO 30414, a universal norm for Human Capital Reporting published in 2018, which takes the total number of leavers over a given period and divides it by the total number of people in the organization.

The annual turnover rate formula is then formulated as follows

Apa Penyebab Terjadinya Employee Turnover?

Banyak studi meneliti tentang employee turnover setiap tahunnya dan semua menunjuk ke penyebab yang sama. Karyawan resign untuk mencari yang lebih; dalam hal gaji dan keuntungan yang didapat lebih baik, untuk mengejar karir mereka, mendapatkan work-life balance yang lebih baik, dan karena manajer mereka tidak efektif. Jika seorang karyawan melihat rumput tetangga lebih hijau, pasti dia akan tertarik untuk mendatanginya.

Banyak kekurangan ini bisa diklasifikasikan di bawah budaya perusahaan yang melibatkan value perusahaan, kesempatan berkarir, kompensasi dan benefit, work-life balance, dan efek dari kepemimpinan senior. Retensi bisa diprediksi oleh budaya, gaji, dan perilaku karyawan yang menetap di peran yang sama untuk waktu yang sangat lama.

Solusi untuk Menekan Angka Employee Turnover

Kira-kira apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan top dan kontributor bisnis Anda? Employee turnover sangat bisa dihindari; dan perubahan kecil pada kesempatan pengembangan karir, work-life balance, hubungan manajer, kompensasi, dan keseluruhan wellbeing dapat membuat sebuah perubahan besar. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah perputaran karyawan ini. Perlu dilakukan langkah jitu dan cerdas untuk menghindarkan perusahaan dari angka turnover karyawan yang tinggi.

Berikut 17 solusi yang bisa digunakan untuk menekan angka employee turnover:

Memantau karyawan yang berpotensi toksik

Beberapa hal bisa menjadi pertanda rekan kerja mulai jadi toksik saat mereka terlalu mengkritik, sering menyalahkan orang lain, bergosip, bersikap kurang baik terhadap rekan kerja dan hanya mementingkan diri sendiri. Menilai seseorang sebagai karyawan yang toksik mungkin akan sulit, tapi penting untuk dilakukan. Jika tanda-tanda yang disebutkan sebelumnya terjadi pada seorang karyawan, HR bisa memulai sebuah interaksi atau percakapan dengan karyawan tersebut untuk tahu apakah mungkin untuk merubah sikapnya. Cek ke rekan kerjanya untuk memastikan apakah ada isu dengan rekannya yang toksik sehingga HR bisa segera mengusut masalah sebelum terlambat.

Cách tính tỷ lệ Turnover chuẩn

Tỷ lệ nghỉ việc phản ánh môi trường làm việc cũng như mức độ trung thành, gắn bó của nhân sự đối với doanh nghiệp. Để tính tỷ lệ turnover rate, bạn cần nắm được số nhân viên làm việc và nghỉ việc trong khoảng thời gian bạn muốn tính. Dưới đây sẽ là một số cách tính tỷ lệ turnover thông dụng nhất.

Để tính tỷ lệ nghỉ việc theo tháng, bạn cần nắm được tổng số nhân viên lúc đầu tháng, số nhân viên cuối tháng. Cuối cùng là xác định số lượng nhân viên đã rời khỏi công ty trong tháng đó. Số nhân viên rời khỏi công ty chính là số lượng đã nghỉ việc. Từ đó bạn có thể có được cách tính tỷ lệ nghỉ việc theo tháng:

Tỷ lệ nghỉ việc = Số lượng nghỉ việc/Số nhân sự trung bình *100

Cách tính tỷ lệ Turnover Rate theo tháng​

Ví dụ: Công ti A có 150 nhân viên tính đến ngày 27/08/2022. Trong tháng đó số lượng nhân viên có sự biến động như sau:

Tỷ lệ nghỉ việc theo quý cũng được tính giống như tỷ lệ nghỉ việc theo tháng. Điểm khác biệt duy nhất là thay thế dữ liệu tháng bằng dữ liệu của quý và tính. Lấy một ví dụ để minh hoạ cho cách tính này.

Ví dụ: Vẫn là công ti A như ví dụ trên có biến động nhân sự trong quý I/2022, cụ thể là:

Cách tính tỷ lệ nghỉ việc theo quý

Để tính tỷ lệ turnover rate theo năm, bạn cũng có cách tính giống như tính theo tháng và theo quý. Bên cạnh đó, bạn cũng cần có dữ liệu biến động nhân sự của doanh nghiệp trong năm.

Ví dụ: Giả sử công ti X có tổng số 70 nhân viên nghỉ việc trong năm 2022. Tổng số nhân viên theo quý I, II, III là 140 người. Cuối năm do công việc nhiều nên họ thường thuê thêm 15% nhân viên vào quý IV.

Cách tính tỷ lệ Turnover Rate theo năm

Mengembangkan karir dan kesempatan untuk bertumbuh

Salah satu alasan utama seorang karyawan resign adalah kurangnya pertumbuhan karir di perusahaan tempat dia bekerja. Rekrutmen internal harus distandarisasi dan tidak menakuti karyawan bahwa mereka akan dipinalti jika mencari peran lain di tim atau divisi yang berbeda. Perusahaan yang memperbolehkan proyek lintas tim, mengidentifikasi skill dari karyawan, dan mengarahkan peningkatan skill sebagai kesempatan internal terbukti efektif membantu mereka terkait rekrutmen internal dan bisa meyakinkan karyawan untuk bertahan di perusahaan tersebut.